P O R T E R

Pria yang malang, mencari lembar rupiah dengan usaha yang tak seberapa. Pulang pergi tak kenal lelah, meninggalkan anak istri dirumah. Berapa lama kau akan demikian? Bolehkah aku mengenangmu dalam syair-syair Syaikh Fariduddin Attar yang kuno lagi melegenda itu ? Bagai alunan melodi yang mengisi pagi-pagi sunyi, seorang ayah pergi tak kembali.  

Syahdu

  Bersamaan dengan turunnya hujan sore ini, tatkala kemilau mentari perlahan pergi. Ketika sedang berdiam diri, seorang gadis melintas lepas didepanku. Mengingatkanku akan seseorang, akan rautnya yang ayu, yang terkena bias jingga kemarin sore. Seperti sudah seribu hari kita tidak berjumpa, merindukanmu adalah hal yang tersulit diantaranya.

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑